- Setiap kali rakyat digiring, berbondong-bondong, mendatangi Kotak Suara, untuk memilih para ‘pemimpin’nya. Namanya Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadal)
- Rakyat disodori pasangan orang-orang yang sesungguhnya tak pernah dikenalnya secara dekat, kecuali hanya dari media massa. Kebanyakan bahkan tak tahu reputasinya.
- Kalaupun pasangan itu berasal dari (mantan) ‘pemimpin’ yang (masih) menjabat, sebenarnya tidak ada bedanya. Siapa saja, sama saja.
- Itulah sistem demokrasi, yang tidak lain hanyalah mesin, instrumen melegitimasi seseorang menjadi ‘pemimpin’, yang sesungguhny ajuga tanpa pilihan.
- Slogan yang digunakan dalam mesin ini, ‘langsung, umum, bebas dan rahasia’, hanyalah ilusi semata. Yang ada adalah sebaliknya.
Kamis, 14 Juli 2016
Merdekakan Dirimu dan Keluargamu
Jumat, 10 Juni 2016
Kisah Islami : Daging Ini Halal Untuk Kami Dan Haram Untuk Tuan
Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi, ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini. ;
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :
"Berapa banyak yang datang tahun ini?" tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
"Tujuh ratus ribu," jawab malaikat lainnya.
"Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?"
"Tidak satupun"
Sabtu, 04 Juni 2016
Menolak Khilafah Berarti Menolak Wali Songo.
Bisa dikatakan tak akan ada Islam di
Indonesia tanpa peran Khilafah. Orang sering mengatakan bahwa Islam di
Indonesia, khususnya di tanah Jawa disebarkan oleh Walisongo. Tapi tak
banyak orang tahu, siapa sebenarnya Walisongo itu? Dari mana mereka
berasal? Tidak mungkin to mereka tiba-tiba ada, seolah turun dari
langit?
Dalam kitab Kanzul Hum yang ditulis oleh Ibnu Bathuthah yang kini tersimpan di Museum Istana Turki di Istanbul, disebutkan bahwa Walisongo dikirim oleh Sultan Muhammad I. Awalnya, ia pada tahun 1404 M (808 H) mengirim surat kepada pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah yang isinya meminta dikirim sejumlah ulama yang memiliki kemampuan di berbagai bidang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa* .
Dalam kitab Kanzul Hum yang ditulis oleh Ibnu Bathuthah yang kini tersimpan di Museum Istana Turki di Istanbul, disebutkan bahwa Walisongo dikirim oleh Sultan Muhammad I. Awalnya, ia pada tahun 1404 M (808 H) mengirim surat kepada pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah yang isinya meminta dikirim sejumlah ulama yang memiliki kemampuan di berbagai bidang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa* .
Senin, 16 Mei 2016
Melawan Lupa.
Malikkhan..
Apa itu Ateis dan Sekuler? Tak perlu saya salin dari KBBI, saya artikan sendiri saja. Kalo salah betulkan, kalo betul jangan disalahkan. Ateis itu adalah satu cara pandang hidup yang menafikan wujud atau keberadaan Tuhan. Jadi menurut faham ateis, hidup ini berjalan (mulai dan berakhir) sesuai kodrat alam, bukan karena campur tangan Tuhan. Yah kurang lebih begitulah.
Berbeda dengan Ateis, Sekuler tidak menolak keberadaan Tuhan. Sekuler
mengakui eksistensi Tuhan. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari orang sekuler itu tidak menganggap keberadaan Tuhan. Loh kok? Lalu bedanya dangan
Ateis apa?
Sabtu, 05 Maret 2016
Bedanya Sistem Pemerintahan KHILAFAH dan DEMOKRASI.
Berikut saya coba menggambarkan betapa khilafah adalah satu-satunya sistem negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. inilah beberapa perbedaan antara sistem negara khilafah dan demokrasi:
Jabatan;
KHILAFAH : Orang bakal menangis sejadi-jadinya jika ditunjuk sebagai Khalifah (Penguasa). bagi mereka lebih baik jadi rakyat biasa ketimbang jadi pemimpin umat.
DEMOKRASI : Orang bakal menangis sejadi-jadinya jika gagal dalam pemilu, bahkan bisa gila sampe setres bunuh diri kalo ga kepilih jadi pejabat/ penguasa.
Minggu, 21 Februari 2016
Kisah Inspiratif Yang Patut Anda Baca Saat Ini.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari
demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda
dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)