- Setiap kali rakyat digiring, berbondong-bondong, mendatangi Kotak Suara, untuk memilih para ‘pemimpin’nya. Namanya Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadal)
- Rakyat disodori pasangan orang-orang yang sesungguhnya tak pernah dikenalnya secara dekat, kecuali hanya dari media massa. Kebanyakan bahkan tak tahu reputasinya.
- Kalaupun pasangan itu berasal dari (mantan) ‘pemimpin’ yang (masih) menjabat, sebenarnya tidak ada bedanya. Siapa saja, sama saja.
- Itulah sistem demokrasi, yang tidak lain hanyalah mesin, instrumen melegitimasi seseorang menjadi ‘pemimpin’, yang sesungguhny ajuga tanpa pilihan.
- Slogan yang digunakan dalam mesin ini, ‘langsung, umum, bebas dan rahasia’, hanyalah ilusi semata. Yang ada adalah sebaliknya.
Kamis, 14 Juli 2016
Merdekakan Dirimu dan Keluargamu
Langganan:
Postingan (Atom)