Minggu, 15 November 2015

Pengamat: “Murni Persoalan Homeland Security Prancis, Serangan Paris bukan ISIS Pelakunya”

http://img.salampos.com/uploads/2015/11/Paris-Le-Carrilon-salah-satu-sasaran-ledakan-jpeg.image_.jpgKlaim Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) berada di balik serangkaian serangan yang mengguncang Paris, Prancis, pada Jumat (13/11) malam lalu waktu setempat, diragukan. Karena ISIS disangsikan bisa mudah masuk ke negara tersebut.

“ISIS tidak akan bisa bergerak semudah itu. Karena Prancis adalah negara yang sangat digdaya di Eropa,” ungkap pengamat hubungan internasional Zarmansyah seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/11).

Hanya Paris yang Bisa Membuat Menangis

http://orig04.deviantart.net/64d5/f/2008/360/7/2/palestin_in_my_heart_by_falastini.jpg

Atas nama kemanusiaan, kita terhentak ketika lebih dari 150 orang roboh meregang nyawa di Paris, Prancis Jumat malam (13/11). Tujuh titik di kota mode itu dikoyak oleh serangan mematikan. Tak terkecuali titik di mana Presiden Prancis, Francois Hollande sedang menikmati pertandingan bola, stadion Stade de France.

Atas nama kemanusiaan pula, Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan tegas menyatakan Rusia sangat mengecam pembunuhan tak berperikemanusiaan ini dan siap memberikan semua bantuan untuk menginvestigasinya. Ucapan “bijak” seperti itu dengan mudah keluar dari mulut Putin, semudah ribuan roket meluncur dan menyasar penduduk sipil di Suriah.