Selasa, 21 Juli 2015

Dokumen Terbaru, Bongkar Hubungan Saudi-Thatcher

Hubungan antara Margaret Thatcher dan Keluarga Kerajaan Saudi telah diungkap dalam dokumen yang baru dirilis.

Dokumen itu menunjukkan sejauh mana para menteri Inggris melobi Saudi agar menandatangani kesepakatan al-Yamamah senilai £ 43 miliar mengenai pembelian pesawat tempur Tornado dan Hawk. Sementara itu  beberapa bagian mengungkapkan percakapan dalam pertemuan itu antara kedua negara.

Dokumen-dokumen  dan beberapa bagian telah dirusak, dan beberapa bagian lain dirahasiakan dari publik agar tidak mengungkapkan hal-hal yang memalukan.

Kesepakatan Al-Yamamah berkaitan dengan penjualan senjata senilai puluhan miliar pound.
Salah satu dokumen mengacu pada pertemuan antara para pejabat Inggris dan Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Saudi, pada bulan September 1985. Poin kesepakatan itu bunyinya: “Pada pertemuan tersebut,  Pangeran menunjukkan bahwa, khususnya dalam memandangkesediaan kami… [bagian ini dihapus] … mungkin akan ada perintah lanjutan dari Inggris sehubungan dengan pekerjaan konstruksi … ”

Kapolri Tegaskan Penembakan di Tolikara Sesuai Prosedur




JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa tembakan yang dilepaskan oleh aparat keamanan terhadap pelaku kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015), telah sesuai prosedur. Tindakan itu dilakukan untuk menegakkan konstitusi di mana negara menjamin kebebasan beribadah masyarakat.

"Penembakan itu dilakukan aparat kepolisian sebagai perwujudan upaya negara menjamin konstitusi itu harus ditegakkan," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Senin (20/7/2015) malam.

Polri Bertanggung Jawab atas Korban Tewas dan Luka dalam Insiden Tolikara



JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, Polri bertanggung jawab atas korban dalam insiden kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Ada seorang korban tewas dan 10 orang mengalami luka-luka akibat tertembak dalam kejadian itu.

"Pokoknya yang bertanggung jawab itu aparat keamanan, polisi," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/7/2015). Badrodin enggan menjawab dengan pasti apakah korban tertembak oleh polisi yang berupaya membubarkan massa.

Kapolri: Sudah Ada Calon Tersangka Kasus Tolikara

Selasa 21 Jul 2015

Kapolri: Sudah Ada Calon Tersangka Kasus Tolikara

 Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kepolisian sudah mengumpulkan bukti untuk menetapkan tersangka kasus penyerangan terhadap warga yang salat Id di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (17/7). Namun pengumpulan alat bukti masih dilakukan

"Sudah ada (calon tersangka), tapi kita sedang mencari alat bukti untuk menguatkan itu," kata Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015) malam.

Badrodin mengatakan calon tersangka ini memiliki peran dalam kasus penyerangan tersebut. Tapi, dia enggan merinci jenis perannya dan jumlah tersangka.

KISAH INSPIRATIF TERBAIK, DOAKAN SUAMIMU SAAT DIA BEKERJA

 

Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.

Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.

Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”