Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa dilepaskan dari peran para pejuang muslim, atau lebih tepatnya kaum santri. Kurun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar, dan yang paling populer adalah Laskar Hizbullah dan Sabilillah.
Selasa, 18 Agustus 2015
Peran Laskar Hizbullah dan Sabilillah dalam Kemerdekaan RI yang Tersisihkan
Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa dilepaskan dari peran para pejuang muslim, atau lebih tepatnya kaum santri. Kurun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar, dan yang paling populer adalah Laskar Hizbullah dan Sabilillah.
Ustadz Muhammad Arifin Ilham : ‘Merdeka Hakiki adalah Tauhid pada Allah’
Beberapa tokoh dan ulama menghadiri Parade Tauhid Indonesia 2015 di Jakarta, pada hari Ahad (16/08/2015).
Ustadz Muhammad Arifin Ilham merupakan salah satu tokoh umat yang ikut berorasi dan melakukan pawai Parade Tauhid dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan itu.
Felix Y siauw
Semua orang tidak pernah bisa memilih dilahirkan di mana, kapan, dari
suku mana, dari pasangan yang mana, dalam kondisi apa, dan pada
peristiwa apa, karena ini bukan urusan ketentuan Allah bukan pilihan.
Tapi seseorang senantiasa bisa memilih apakah mau menggunakan akalnya
untuk beriman pada Islam, ataukah mengabaikan akalnya lalu tidak
beriman.
Artinya, dilahirkan sebagai warga negara Indonesia dalam kondisi damai dan aman, dari pasangan ayah-ibu yang keturunan Chinese, di kota Palembang, pada tahun 80-an itu murni ketentuan Allah pada saya tanpa pengaruh saya sedikitpun. Tapi menjadi seorang Muslim, jelas-jelas pilihan saya secara sadar.
Artinya, dilahirkan sebagai warga negara Indonesia dalam kondisi damai dan aman, dari pasangan ayah-ibu yang keturunan Chinese, di kota Palembang, pada tahun 80-an itu murni ketentuan Allah pada saya tanpa pengaruh saya sedikitpun. Tapi menjadi seorang Muslim, jelas-jelas pilihan saya secara sadar.
Felix Y Siauw
1. ada yang kehausan lalu meminta agar saudaranya mau membantunya | dia
lalu menyodorkan gelas pada saudaranya untuk diisi air untuknya
2. namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya | juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya
3. air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta | saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak
4. ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya | namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang
5. dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya | dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah
2. namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya | juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya
3. air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta | saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak
4. ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya | namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang
5. dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya | dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah
MUI: Masih Disetir Asing dan Aseng, Apakah Indonesia Telah Merdeka?
– Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Choli Nasfis
menuturkan, sejatinya kemerdekaan Indonesia yang ke-70 belum dicapai.
Menurutnya, Merdeka itu independen dalam melakukan tindakan dan terbebas
dari kendali serta tekanan negara lain.
“Hari ini kita menunggu detik-detik peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia gegap gempita dengan pekik kemerdekaan seusai proklamator mengumumkan kemerdekaan,” kata Cholis Nafis kepada ROL, Senin (17/8).
Choli mengatakan, dahulu presiden Soekarno menyatakan bahwa ‘Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia’. Tentu, pernyataan tersebut untuk menyatakan merdeka dari penjajahan Jepang.
“Hari ini kita menunggu detik-detik peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia gegap gempita dengan pekik kemerdekaan seusai proklamator mengumumkan kemerdekaan,” kata Cholis Nafis kepada ROL, Senin (17/8).
Choli mengatakan, dahulu presiden Soekarno menyatakan bahwa ‘Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia’. Tentu, pernyataan tersebut untuk menyatakan merdeka dari penjajahan Jepang.
Jokowi Pakai Uang Rakyat 1,8M Hanya Untuk Souvenir Upacara HUT RI
– Peringatan HUT RI ke-70 di Istana Negara menelan biaya hingga Rp
11,5 miliar. Anggaran itu sudah tertuang dalam APBN 2015. Anggaran
Agustusan perdana Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu termasuk pengadaan
paket souvenir sebesar Rp 1,8 miliar.
“Alokasi anggaran ini seperti dinodai sendiri seperti untuk alokasi anggaran paket souvenir tidak masuk akal dan mahalnya bukan main. Masak alokasi anggaran untuk paket souvenir saja bisa habiskan sebesar Rp 1,8 miliar. Wow, ini bisa-bisa isinya emas,” kata pengamat anggaran Uchok Sky Khadafi kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/8).
Dia membeberkan, terdapat potensi kerugian negara sebesar Rp 473.314.720 untuk sembilan item pengadaan barang. Di mana, potensi kerugian disebabkan panitia lelang memenangkan lelang pada perusahaan yang penawaran lebih tinggi dan mahal.
“Artinya, pemenangan lelang oleh perusahaan yang harganya lebih tinggi dan mahal untuk mark up anggaran,” kata Uchok.
“Alokasi anggaran ini seperti dinodai sendiri seperti untuk alokasi anggaran paket souvenir tidak masuk akal dan mahalnya bukan main. Masak alokasi anggaran untuk paket souvenir saja bisa habiskan sebesar Rp 1,8 miliar. Wow, ini bisa-bisa isinya emas,” kata pengamat anggaran Uchok Sky Khadafi kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/8).
Dia membeberkan, terdapat potensi kerugian negara sebesar Rp 473.314.720 untuk sembilan item pengadaan barang. Di mana, potensi kerugian disebabkan panitia lelang memenangkan lelang pada perusahaan yang penawaran lebih tinggi dan mahal.
“Artinya, pemenangan lelang oleh perusahaan yang harganya lebih tinggi dan mahal untuk mark up anggaran,” kata Uchok.
Tagline “Ayo Kerja” Dianggap Ngawur, PHK Dimana-mana, Apa Yang Mau Dikerjakan?
– Tagline “Ayo Kerja!” dalam logo HUT Kemerdekaan RI ke-70 tampaknya
cuma retorika kosong Pemerintahan Joko-JK. Sebab, kini ribuan orang
tengah menyandang status pengangguran karena pemutusan hubungan kerja.
PHK besar-besaran terjadi di sejumlah perusahaan besar. Kemenaker menyebut, per Juli 2015 ini, ada 11.350 pekerja terpaksa menyandang status baru sebagai pengangguran. Data itu baru diperoleh dari lima provinsi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.
Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut perusahaan sebenarnya telah berupaya mencegah terjadinya PHK. Namun, apa daya kondisi perekonomian memang terus melemah.
PHK besar-besaran terjadi di sejumlah perusahaan besar. Kemenaker menyebut, per Juli 2015 ini, ada 11.350 pekerja terpaksa menyandang status baru sebagai pengangguran. Data itu baru diperoleh dari lima provinsi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.
Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut perusahaan sebenarnya telah berupaya mencegah terjadinya PHK. Namun, apa daya kondisi perekonomian memang terus melemah.
Fadli Zon: Kemerdekaan Itu Jika Kekayaan Alam Indonesia Bukan Untuk Asing (Dan Aseng)
– Tujuan kemerdekaan yang harus terus dicapai adalah
kebahagian, kesejahteraan, dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.
Demikian isi pidato Wakil Ketua DPR RI Fadli zon yang bertindak sebagai inspektur upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-70, di Halaman Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 17/8).
Kebahagian, kata Fadli adalah ketika pangan, sandang, dan pangan rakyat tercukupi. Serta jaminan kesehatan dan hari tua terpenuhi.
Soal kesejahteraan, lanjut politisi Gerindra itu, memang relatif. Namun demikian kehidupan rakyat harus terjamin dan tidak sia-sia.
Demikian isi pidato Wakil Ketua DPR RI Fadli zon yang bertindak sebagai inspektur upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-70, di Halaman Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 17/8).
Kebahagian, kata Fadli adalah ketika pangan, sandang, dan pangan rakyat tercukupi. Serta jaminan kesehatan dan hari tua terpenuhi.
Soal kesejahteraan, lanjut politisi Gerindra itu, memang relatif. Namun demikian kehidupan rakyat harus terjamin dan tidak sia-sia.
Langganan:
Postingan (Atom)