Sabtu, 04 Juli 2015

Perbedaan Kerudung dengan Jilbab

Tanya :
Ustadz, mohon jelaskan perbedaan antara kerudung dengan jilbab?

Jawab :
Pada saat ini masyarakat umum di Indonesia mengartikan jilbab sebagai kerudung. Penggunaan istilah jilbab untuk menunjukkan makna kerudung seperti ini tidak tepat. Karena sebenarnya terdapat perbedaan antara kerudung dengan jilbab.

Kerudung dalam Al Qur`an disebut dengan istilah “khumur” (plural dari khimaar) bukan dengan istilah ”jilbab”. Kata “khumur” terdapat dalam firman Allah SWT (artinya),”Dan hendaklah mereka (para wanita) menutupkan kain kerudung ke dada mereka.” (Arab : walyadhribna bi-khumurihinna ‘ala juyuubihinna).” (QS An Nuur [24] : 31).

Pertarungan Pemikiran antara Muhammad Natsir dan Soekarno : Masalah Hubungan Agama dan Negara


Oleh : Achmad Fauzi Z
 


                                Permasalahan hubungan Agama dan Negara masih menjadi wacana perdebatan tidak ada habisnya. Apakah agama menjadi wilayah yang harus diatur oleh negara atau agama adalah wilayah individu yang mana pemerintah /negara tidak boleh turut campur didalamnya. Diantara persoalan itu adalah tidak adanya konsep yang baku cara bernegara dalam agama-agama, termasuk Islam. Yang lainnya adalah telah terbentuknya pencitraan buruk di tengah-tengah masyarakat akan kekerasan yang dilakukan oleh agama ketika berkuasa. Ataupun agama hanya sebagai alat legitimasi kekuasaan Negara untuk dimanfaatkan bagi berbagai kepentingan.

Kapitan Pattimura: Korban Deislami Sejarah



Kapitan Pattimura
(1783-1817)
Pahlawan Nasional

Siapa yang tak kenal Kapitan Pattimura? Pahlawan Nasional yang gambarnya tertera di uang kertas Rp1.000 keluaran tahun 2000. Perjuangannya dalam mengusir penjajah Belanda di Maluku sudah tidak diragukan lagi. Namun yang menjadi kontroversi adalah agama yang dianutnya. Apakah ia beragama Kristen atau Islam?

“Nunu oli/ Nunu seli/ Nunu karipatu/ Patue karinunu  (Saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah beringin besar dan setiap beringin besar akan tumbang tapi beringin lain akan menggantinya (demikian pula) saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah batu besar dan setiap batu besar akan terguling tapi batu lain akan menggantinya).”

Bicaralah, Jangan Diam

Oleh: Farhan Akbar Muttaqi [Jurnalis, Aktivis Kajian Islam Mahasiswa UPI Bandung]

“Talk Less, Do More.” Pernah melihat slogan tersebut? Bila dimaknai, slogan tersebut memberi kesan bagi pembacanya untuk tak banyak berbicara, dan sebaliknya memperbanyak bertindak. Seolah ada pertentangan antara 'berbicara' dan 'bertindak'. Berbicara dipojokkan sebagai sesuatu yang buruk, dan bertindak digaungkan sebagai sesuatu yang baik. Itulah maksud yang didapat dari slogan tersebut.

Padahal sebenarnya, bila dikaji dalam sudut pandang linguistik, berbicara dan bertindak bukanlah hal yang berlawanan. Bahkan justru keduanya merupakan hal yang saling terkait dan berkelindan. Dalam salah satu cabang kajian linguistik yang bernama Pragmatik, terdapat sebuah bahasan mengenai spech act (tindak tutur). Dalam kajian tersebut dikatakan bahwa sebenarnya tuturan—termasuk dalam pembicaraan--, hakikatnya adalah tindakan. Intinya, ketika seseorang berbicara, maka hakikatnya ia sedang bertindak.

Ada Apa dengan Jokowi?

Oleh: Andi Azikin 

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Pasca Sarjana Universitas Pramita Indonesia (Unpri Tangerang)


Akhir-akhir ini begitu gencarnya pemberitaan dan pengopinian "Jokowi Presidenku".  Bahkan beberapa pengamat politik mengatakan perang memang belum selesai, tetapi capres partai lain  perlu ekstra luar biasa untuk mengalahkan opini Jokowi Presidenku.  Padahal, Jokowi baru saja mengingkari janjinya ketika kampanye pemilu Gubernur DKI bahwa "Saya akan memimpin Jakarta 5 Tahun dan tidak menjadi kutu loncat Pilpres 2014" atau "Ga... mikir..., Ga... mikir, saya mau fokus urus Jakarta meski didukung rakyat, mau urus rusun, waduk Pluit dan semuanya."

Indonesia Butuh Revolusi, Bukan (hanya) Reformasi !

Oleh: Muhammad Alauddin Azzam, Aktivis GEMA Pembebasan Komsat UGM

Masa demi masa sudah dilakukan bangsa merah putih untuk melakukan perubahan. Sejak 1955, Indonesia mempunyai ambisi untuk mewujudkan hal itu. Yaitu, melalui pemilu. Pada Pemilu 1955, masyarakat memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.  Namun, pasca pemilu tersebut, kondisi politik Indonesia justru sarat dengan berbagai konflik. Akibatnya, pemilu berikutnya yang dijadwalkan pada tahun 1960 tidak dapat terselenggara.

Paskah Bukan Ajaran Yesus



Dalam beberapa tulisan saya yang lalu di tabloid ini saya menekankan berulangkali bahwa kebangkitan adalah pondasi utama keyakinan Kristen. Pondasi keimanan Kristen adalah terletak pada ‘Kematian Yesus’ di kayu salib. Tanpa ‘Kematian’ maka tidak akan terjadi ‘Kebangkitan’ , dan tanpa ‘Kebangkitan’ maka Yesus bukan tuhan, alias tidak akan ada Kekristenan.

Dalil Kebangkitan 

Sandaran tentang kebangkitan ini ada dalam Bibel. Namun ayat-ayat kebangkitan tersebut bukan termasuk dalam Injil (yang diriwayatkan oleh Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Tak satupun ayat dalam Injil yang menceritakan bahwa Yesus bangkit dari kematian. Tapi ayat tentang kebangkitan ini ditulis oleh Paulus dalam suratnya bagi jamaah di Korintus.

Yesus Bukan Kristen

Judul ini pasti membuat rasa penasaran bagi umat Islam, ‘kalau bukan Kristen, lalu apa?’. Atau jika yang membaca umat Kristen, pasti menuai sikap kontroversi. Walaupun demikian, siapa yang membaca semoga membuka wawasan, menuntun pada kebenaran.

Semua pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi apakah ada di antara mereka bisa memberikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Bibel bahwa Yesus beragama Kristen?


Akan sangat mengejutkan bahwa ternyata dalam Bibel, sama sekali tidak akan kita jumpai pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen. Jika Yesus bukan beragama Kristen, lalu apa agama Yesus? Dan jika Yesus bukan beragama Kristen, mengapa orang-orang yang mengaku pengikut Yesus beragama yang bukan agama Yesus?

Welcome to my Bolgs__ Malikkhan 91 Blogspot


                

                         Saya adalah salah satu dari sekian ribu alumnus Universitas Muhammadiyah Makassar. awal studi saya dimulai sejak 10 Agustus 2009 dan alhamdulillah lulus pada 10 Mei 2013. dua bulan setelah menyelesaikan studi saya pada jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, saya mencoba untuk memualai karir saya sekaligus guna mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan pada salah satu perusahan kontarktor di kota Makassar sampai akhir januari 2015. Dan untuk saat ini, saya sedang mengabdikan jasa di sebuah perusahan perjalanan wisata (MEGAH Tour and Travel) di kota Makassar.


                             Blog ini dibuat secara pribadi sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai informasi - informasi inspirasi, berita umum, informasi seputar dunia Islam, juga bagi penulis untuk menyalurkan bakatnya di bidang penulisan. Jadi, kalau teknis penulisan biodata ini masih jauh dari sempurna, tolong dimaklumi. makluum baru belajar.. hehee..


                                      Untuk sementara mungkin itu saja data diri pribadi saya yang dapat saya sampaikan kepada teman - teman pengunjung yang sempat mampir disini..... terimah kasih dan selamat menyimak isi blog saya....