Jumat, 24 Juli 2015

22 Juni, Seputar Piagam Jakarta: Soekarno Berkhianat & Bohong, Hatta Berdusta!

Hatta dan Soekarno

Tanggal 22 Juni adalah hari yang bersejarah. Piagam Jakarta ditandatangani. Inti dari Piagam Jakarta adalah pelaksanaan syariah Islam bagi kaum Muslimin—sebagai ganti republik ini belum menjadikan Islam sebagai Dasar Negara.

Tetapi, setelah itu kenyataan berbicara lain. Tanggal 17 Agustus  1945 yang merupakan hari gembira bagi bangsa Indonesia karena diproklamirkannya kemerdekaan, namun sehari setelah proklamasi, 18 agustus 1945, adalah hari kelam bagi Umat Islam Indonesia.  Pada hari itu kesepakatan antara umat Islam dengan kelompok nasionalis dan Non-Muslim dikhianati.

Tujuh kata yang menjamin penegakan syariat Islam  di Indonesia dihapus. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berganti menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Sehari Pasca Proklamasi, Umat Islam Dikhianati



Jika ingin negeri ini selamat, mari kembalikan Indonesia pada dasar Islam! Jangan lagi mau dikhianati…

Umat Islam di negeri ini tak akan pernah lupa, betapa politik kaum sekular begitu khianat dengan menelikung kesepakatan luhur (gentlement agreement), Piagam Jakarta. Sehari pasca kemerdekaan, lobi-lobi politik kelompok sekular dan Kristen berhasil menghapuskan sebuah tonggak sejarah bagi penegakan syariat Islam di negeri ini.

Psikolog Internasional Prof Malik Badri: Homoseksual bukan Bawaan Lahir



Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor bekerja sama dengan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dan The Center of Gender Studies (CGS) menggelar studium generale dengan tema “Homoseksual dan Gender dalam Perspektif Islam dan Psikologi, Selasa (29/5/2012).

INSISTS – Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor bekerja sama dengan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dan The Center of Gender Studies (CGS) menggelar studium generale dengan tema “Homoseksual dan Gender dalam Perspektif Islam dan Psikologi”, Selasa (29/5/2012).

Acara yang diselenggarakan di Gedung Program Doktor Pendidikan Islam UIKA ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Prof Dr Malik Badri, seorang pakar psikologi Islam dari Sudan, dan Dr  Hamid Fahmy Zarkasyi, pakar pemikiran Islam yang berbasis di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor. Selain kedua pembicara, hadir juga Direktur Eksekutif INSISTS, Adnin Armas, yang bertindak sebagai moderator.

Pertalite Mulai Dijual, Ini Harga Satu Liternya

LIHAT TUH HARGANYA: Di kolom harga yang berada di atas nozzle pertalite tertera harga Rp 8.400 per liternya. FOTO: Beky Subechi/ JAWA POS

Dugaan saya tidak jauh meleset. postingan saya di wall facebook 5 hari yang lalu, saya bermaksud memperingati masyarakat akan motif politik dibalik kasus kerusuhan di Tolikara, Papua 17/07/15.

Terbukti hari ini, hanya berselang waktu satu minggu setelah kasus di Tolikara, Papua itu terjadi, produk BBM terbaru dari Pertamina, pertalite, mulai dijual hari ini (24/7). Berdasar pantauan di lapangan tadi malam (23/7) hingga pukul 23.00, pertalite sudah siap dijual di SPBU milik Pertamina di Surabaya.

Misalnya di SPBU Jalan dr Soetomo dan Jemursari, Surabaya. 

Di SPBU Jl dr Soetomo, terlihat sejumlah petugas memasang stiker bertulisan pertalite di papan informasi di atas dispenser. Tulisan itu menggantikan penanda-penanda sebelumnya yang bertulisan premium. 

Di bagian harga, sudah di-setting harga jual bensin berwarna hijau tersebut dengan banderol Rp 8.400 per liter.

Kamis, 23 Juli 2015

Dengan Berlinang Air Mata, Imam Besar Katolik Ini Nyatakan Akhlak Muslim Lebih Mulia daripada Pemeluk Kristen

http://img.salampos.com/uploads/2014/10/Rusia-Imam-Besar-katolik-ortodoks-rusia-Dimitri-Smirnov-jpeg.image_.jpg

Dunia maya kembali dibuat takjub oleh beredarnya di Youtube pernyataan kekaguman terhadap keagungan Islam. Rasa takjub akan kebesaran Rahmaan dan Rahiim Allah subhanahu wata’ala itu diucapkan oleh seorang Imam Besar Katolik Ortodok Rusia, Dimitriv Smirnov.

Berikut pernyataan Dimitriv dalam video Youtube-nya yang tersebar secara viral melalui Whatsapp pada Kamis (9/10/2014), seperti dilansir arrahmah.com, Sabtu (11/10).

Dimitriv Smirnov yang berbicara di hadapan ratusan jemaatnya, seperti dikutip The World Buletin News-Rusia, mengatakan bahwa masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam.

“Kalian lihat…ketika Umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota dipadati jutaan umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.

Injil Berusia 1.500 Tahun Nyatakan Bukan Nabi Isa yang Disalib

Injil berusia 1.500 Tahun. (higherperspective)

Perdebatan panjang tentang Nabi Isa ‘alaihissalam, atau dalam pandangan Kristen disebut “Yesus Sang Juru Selamat”, tak pernah lekang ditelan bergulirnya zaman. Perdebatan itu bahkan tampaknya akan kembali menguat seiring berita ditemukannya kitab Injil berusia lebih dari 1.500 tahun.

Menurut situs higherperspective.com yang dikutip situs Inilah.com,  Ahad (24/8/2014), dalam kitab Injil versi Barnabas yang ditemukan itu terdapat pernyataan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam atau Yesus, tidak pernah disalib. Yang disalib adalah sahabat Nabi Isa yang berkhianat, yakni Yudas Iskariot, atau dalam ajaran Islam disebut sebagai “orang yang diserupakan dengan Nabi Isa ‘alaihissalam”, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 157.

Injil Barnabas dikenal sebagai Injil di luar Injil-injil kanonik yang direstui dan diresmikan Vatikan, yakni Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil-injil yang direstui Vatikan ini berbeda dengan Injil Barnabas.