Jumat, 07 Oktober 2016

Saya Belum Cukup Baik

Apakah mereka yang menyerukan dalam berbuat kebaikan dia diminta untuk berbuat baik terlebih dahulu baru kemudian baru mengajak orang lain? Tidak. Jika mereka ingin menyerukan dalam kebaikan kepada orang lain tapi mereka tidak melakukan maka apakah kita boleh komplain. Itu sungguh hak kita tapi kamu pasti tahu itu sebanarnya bukan hal yang baik. Karena sesungguhnya kebaikan itu bisa datang dari siapa saja

Siapapun dia asalkan menyeru dalam kebaikan maka patut untuk kita ikuti meskipun dia belum melakukan kebaikan yang disampaikannya. Sungguh itu tanggung jawab mereka jika menyampaikan kebaikan tapi tidak dilakukan juga itu akan menjadi urusan mereka dengan Allah. Tapi tugas kita apabila ada yang menterukan dalam kebaikan maka kita patut untuk mengikuti seruannya itu karena itu juga akan menjadi urusan dengan Allah nantinya

Jumat, 16 September 2016

Jangan menangis & jangan bersedih

Karena anda telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia juga tidak memberi manfaat.

Ketika anda gagal dlm ujian hidup ini dan anda bersedih karenanya apakah kemudian anda akan lulus karena kesedihan mu ?

Saat orangtua anda meninggal dunia dan anda menangis dan bersedih tanpa henti Apakah ia akan hidup kembali ?

Manakala ada seseorang yg meninggalkan anda dan harus berpisah krna takdir dari Azza Waza ala...
Dan anda terus-terusan menangis dan bersedih...
Apakah dia akan kembali ?
& Apakah dengan menangis dan dg bersedih dia akan menyayangimu dan mencintaimu lagi ?

Jawab nya adalah, Tidak !
Karena,

Selasa, 02 Agustus 2016

Pilihlah Pintu Surga Mana Saja Yang Kamu Suka

Abang, aku mau kerja!”
 
“Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
“Itu, tetangga kita, dia kerja!”
“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
“Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
“Apa-apaan sih?”

“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
“Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”

Rabu, 20 Juli 2016

Sejarah Yang Dihilangkan, Acehlah Yang Mendirikan Dan Lahirnya Indonesia

 http://3.bp.blogspot.com/-UVUPjkS6Bz8/Vn-cURs7mlI/AAAAAAAASJw/xvIkZrBvQ1g/s640/seulawah.jpg

"Daerah Aceh merupakan Modal utama dalam perjuangan kemerdekaann Republik Indonesia, karena tidak pernah dikuasai oleh musuh dan masih utuh sepenuhnya. Aceh merupakan juga daerah yang selalu menyumbang atau selalu memberi bantuan kepada Republik Indonesia; baik berupa senjata, makanan, dan pakaian untuk membantu perjuangan dalam menegakkan kemerdekaan. Unsur ajaran Islam berupa semangat jihad fisabilillah atau Perang di Jalan Allah sangat berperan dalam perang kemerdekaan Indonesia di Aceh. Hikayat Prang Sabi (Hikayat Perang Sabil), yang mendorong rakyat Aceh melawan Belanda pada Zaman Perang Belanda dahulu, juga bergema kembali pada era perang kemerdekaan Indonesia".

Kamis, 14 Juli 2016

Merdekakan Dirimu dan Keluargamu

  1. Setiap kali rakyat digiring, berbondong-bondong, mendatangi Kotak Suara, untuk memilih para ‘pemimpin’nya. Namanya Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadal)
  2. Rakyat disodori pasangan orang-orang yang sesungguhnya tak pernah dikenalnya secara dekat, kecuali hanya dari media massa. Kebanyakan bahkan tak tahu reputasinya.
  3. Kalaupun pasangan itu berasal dari (mantan) ‘pemimpin’ yang (masih) menjabat, sebenarnya tidak ada bedanya. Siapa saja, sama saja.
  4. Itulah sistem demokrasi, yang tidak lain hanyalah mesin, instrumen melegitimasi seseorang menjadi ‘pemimpin’, yang sesungguhny ajuga tanpa pilihan.
  5. Slogan yang digunakan dalam mesin ini, ‘langsung, umum, bebas dan rahasia’, hanyalah ilusi semata. Yang ada adalah sebaliknya.

Jumat, 10 Juni 2016

Kisah Islami : Daging Ini Halal Untuk Kami Dan Haram Untuk Tuan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2jTiVAxJIWAcMCDPmXGG8If6flENABoaa5vWeS3POrTSqUzGu_IRnKjfIUZug2Y7_65QZSmc0DjBHIqSEF05tjZ52yNkvWDTEDL95ojUmiXH42O9gjL3yQ63FawcLZYzQSdZQ9Jwmk2zB/s1600/tukang-sol-sepatu.jpg 
Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al Hanzhali al Marwazi, ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini. ;

Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka :

"Berapa banyak yang datang tahun ini?" tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
"Tujuh ratus ribu," jawab malaikat lainnya.
"Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?"
"Tidak satupun"