Selasa, 18 Agustus 2015

Felix Y Siauw

1. ada yang kehausan lalu meminta agar saudaranya mau membantunya | dia lalu menyodorkan gelas pada saudaranya untuk diisi air untuknya

2. namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya | juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya

3. air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta | saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak

4. ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya | namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang

5. dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya | dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah

MUI: Masih Disetir Asing dan Aseng, Apakah Indonesia Telah Merdeka?

http://img.eramuslim.com/media/2015/02/jokowi-james_riadi_20131012_123125_zps4ef196e2.jpg– Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Choli Nasfis menuturkan, sejatinya kemerdekaan Indonesia yang ke-70 belum dicapai. Menurutnya, Merdeka itu independen dalam melakukan tindakan dan terbebas dari kendali serta tekanan negara lain.

“Hari ini kita menunggu detik-detik peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia gegap gempita dengan pekik kemerdekaan seusai proklamator mengumumkan kemerdekaan,” kata Cholis Nafis kepada ROL, Senin (17/8).

Choli mengatakan, dahulu presiden Soekarno menyatakan bahwa ‘Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia’. Tentu, pernyataan tersebut untuk menyatakan merdeka dari penjajahan Jepang.

Jokowi Pakai Uang Rakyat 1,8M Hanya Untuk Souvenir Upacara HUT RI

http://img.eramuslim.com/media/2015/07/JokowiBlenyun-300x350.jpg– Peringatan HUT RI ke-70 di Istana Negara menelan biaya hingga Rp 11,5 miliar. Anggaran itu sudah tertuang dalam APBN 2015. Anggaran Agustusan perdana Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu termasuk pengadaan paket souvenir sebesar Rp 1,8 miliar.

“Alokasi anggaran ini seperti dinodai sendiri seperti untuk alokasi anggaran paket souvenir tidak masuk akal dan mahalnya bukan main. Masak alokasi anggaran untuk paket souvenir saja bisa habiskan sebesar Rp 1,8 miliar. Wow, ini bisa-bisa isinya emas,” kata pengamat anggaran Uchok Sky Khadafi kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/8).

Dia membeberkan, terdapat potensi kerugian negara sebesar Rp 473.314.720 untuk sembilan item pengadaan barang. Di mana, potensi kerugian disebabkan panitia lelang memenangkan lelang pada perusahaan yang penawaran lebih tinggi dan mahal.

“Artinya, pemenangan lelang oleh perusahaan yang harganya lebih tinggi dan mahal untuk mark up anggaran,” kata Uchok.

Tagline “Ayo Kerja” Dianggap Ngawur, PHK Dimana-mana, Apa Yang Mau Dikerjakan?

http://img.eramuslim.com/media/2015/08/ayo.jpg – Tagline “Ayo Kerja!” dalam logo HUT Kemerdekaan RI ke-70 tampaknya cuma retorika kosong Pemerintahan Joko-JK. Sebab, kini ribuan orang tengah menyandang status pengangguran karena pemutusan hubungan kerja.

PHK besar-besaran terjadi di sejumlah perusahaan besar. Kemenaker menyebut, per Juli 2015 ini, ada 11.350 pekerja terpaksa menyandang status baru sebagai pengangguran. Data itu baru diperoleh dari lima provinsi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur.

Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut perusahaan sebenarnya telah berupaya mencegah terjadinya PHK. Namun, apa daya kondisi perekonomian memang terus melemah.

Fadli Zon: Kemerdekaan Itu Jika Kekayaan Alam Indonesia Bukan Untuk Asing (Dan Aseng)

http://img.eramuslim.com/media/2015/03/fadli-zon.jpg – Tujuan kemerdekaan yang harus terus dicapai adalah kebahagian, kesejahteraan, dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

Demikian isi pidato Wakil Ketua DPR RI Fadli zon yang bertindak sebagai inspektur upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-70, di Halaman Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 17/8).

Kebahagian, kata Fadli adalah ketika pangan, sandang, dan pangan rakyat tercukupi. Serta jaminan kesehatan dan hari tua terpenuhi.

Soal kesejahteraan, lanjut politisi Gerindra itu, memang relatif. Namun demikian kehidupan rakyat harus terjamin dan tidak sia-sia.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Anak Harus Lebih Utama Daripada Hewan Peliharaan.

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS6T6EGw4g6AK4bQ_b7Yvw67T8Tap3eQhJNd5mdDFSiPCCPYgkQ Ibu, Jangan Sampai Kalah oleh “Dog Expert”.

Oleh : Widianingsih, M. Ag. (Pemilik sekolah Sentra Bukit Pelangi)

SUATU hari saya melihat sebuah tayangan di televisi Internasional. Tayangan ‘live’ seorang pakar anjing yang tampil memukau dihadapan ribuan penonton. Ia memperlihatkan bagaimana membuat anjing yang bermasalah menjadi anjing yang begitu menyenangkan. Metode yang digunakan olehnya ialah metode “Calm and Assertive”. Banyak yang datang berkonsultasi padanya. Ia menjadi sosok yang sangat terkenal. Ia berbicara ke seluruh belahan dunia untuk membantu para pemilik anjing memecahkan masalah binatang peliharaan mereka.