Kamis, 23 Juli 2015

Injil Berusia 1.500 Tahun Nyatakan Bukan Nabi Isa yang Disalib

Injil berusia 1.500 Tahun. (higherperspective)

Perdebatan panjang tentang Nabi Isa ‘alaihissalam, atau dalam pandangan Kristen disebut “Yesus Sang Juru Selamat”, tak pernah lekang ditelan bergulirnya zaman. Perdebatan itu bahkan tampaknya akan kembali menguat seiring berita ditemukannya kitab Injil berusia lebih dari 1.500 tahun.

Menurut situs higherperspective.com yang dikutip situs Inilah.com,  Ahad (24/8/2014), dalam kitab Injil versi Barnabas yang ditemukan itu terdapat pernyataan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam atau Yesus, tidak pernah disalib. Yang disalib adalah sahabat Nabi Isa yang berkhianat, yakni Yudas Iskariot, atau dalam ajaran Islam disebut sebagai “orang yang diserupakan dengan Nabi Isa ‘alaihissalam”, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 157.

Injil Barnabas dikenal sebagai Injil di luar Injil-injil kanonik yang direstui dan diresmikan Vatikan, yakni Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil-injil yang direstui Vatikan ini berbeda dengan Injil Barnabas.

Ada Keajaiban yang Dialami Jamaah Shalat Id di Tolikara Saat Diserang

Papua-Tragedi Tolikara-5-jpeg.image

Peristiwa teror kelompok Kristen dengan melakukan pelemparan batu hingga pembakaran Masjid Baitul Muttaqin, sejumlah kios dan rumah di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua pada Jumat (17/7) pagi berlangsung begitu cepat.

Kejadian tersebut tentu membuat umat Islam geram. Pasalnya, tuduhan intoleran yang selama ini disematkan pada umat Islam, justru fakta di lapangan yang terjadi sebaliknya. Umat Islam di Karubaga, Tolikara, Papua, dizalimi, dilarang, bahkan diserang saat melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri.

Namun demikian, kaum Muslimin di berbagai belahan bumi Nusantara kini bisa mengambil hikmahnya. Di antaranya, peristiwa tersebut membuka mata, bahwa ada saudara Muslim kita yang tinggal terpencil di tengah pegunungan Papua. Aksi penyerangan saat hari raya Idul Fitri mengingatkan pada kerusuhan Ambon-Poso yang terjadi pada 2000-an silam, sehingga menarik simpati dan jalinan ukhuwah umat Islam lainnya di Nusantara.

Inilah 12 Tanda-Tanda Kemorosotan Amerika

http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2015/07/180216257-306x203.jpg

Mengapa Amerika Tertinggal Dibandingkan Negara-negara Lain ?

12 Tanda-tanda Kemorosotan Amerika.

Amerika sedang mengalami kemerosotan, dalam ukuran yang besar dan penting, namun para pembuat kebijakan tidak memperhatikan hal ini. Demikianlah pendapat yang diberikan oleh sebuah penelitan akademis baru, dengan menarik kembali data-data yang diterbitkan sebelumnya.

Pertimbangkanlah hal ini:

Tingkat kemiskinan anak-anak di Amerika adalah lebih buruk daripada di negara-negara maju di mana saja, termasuk Yunani, yang hancur oleh krisis euro, dan negara-negara Eropa Timur seperti Polandia, Lithuania dan Estonia.

Rata-rata kekayaan orang dewasa di AS (yakni $ 39.000) adalah urutan ke-27 secara global, yang menempatkannya di belakang Siprus, Taiwan, dan Irlandia.
Bahkan ketika ukurannya adalah “kepuasan hidup”,  peringkat Amerika ada di urutan ke- 12, di belakang Israel, Swedia dan Australia.

Surat Cinta dari "Pak" Polisi untuk Pengendara



Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Barat membagikan surat cinta kepada warga tepat di momen arus balik ini. Penulis surat cinta berharap pengendara hati-hati sehingga selamat sampai di rumah.

Surat tersebut merupakan imbauan untuk masyarakat agar berhati - hati berkendara dan mementingkan keselamatan.

Berikut ini isi dari surat cinta dari polisi yang diberikan kepada warga di Terminal Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (22/7/2015) kemarin.

Saudara/i pengendara yang terkasih
Aku tahu kamu buru-buru
Aku tahu kamu mau cepat sampai tujuan
Aku tahu kamu meninggalkan rumah untuk sementara

MBAH AHMAD YANG LEBIH MEMILIH JADI PENGASONG DARIPADA PENGEMIS


 

Deru mesin bus di Terminal Pulogadung siang itu masih menyalak. Teriakan kernet yang coba menarik penumpang terdengar di mana-mana.

Seorang lelaki berbaju kuning berjalan terbungkuk ke arah sebuah toko kelontong. Seperti orang sujud yang berjalan. Sesampai di depan toko kelontong, dia mencari tempat yang teduh, tepat di depan pintu toko. Kotak untuk menjual barang asongannya dia taruh di depannya.

Sebuah topi tersemat di kepalanya. Seolah menutupi keriput yang mulai menghiasi wajahnya. Matanya tajam mengawasi setiap orang yang melintas. Sesekali dia menawarkan barang dagangannya.

Rabu, 22 Juli 2015

DPR: Pemerintah Harus Awasi Kegiatan Misionaris Asing di Papua



Usai perpecahan di Tolikara yang berujung terbakarnya sebuah masjid dan beberapa kios, anggota Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap mengingatkan pemerintah agar menertibkan sekelompok misionaris asing yang berada di Papua.

Karena ia mencurigai para misionaris asing itu tidak hanya bertujuan menyebarkan ajaran agama Nasrani, tetapi juga memiliki motif untuk memprovokasi dan memecah belah golongan masyarakat di sana. “Ini bukan hanya sekadar penyebaran agama, tapi juga menyangkut keutuhan Indonesia. Dan di Papua rawan hal-hal seperti itu,” tuturnya pada Republika, Selasa (21/7).