Sekretaris Wilayah Gereja Injili di Indonesia (Gidi) Wilayah Tolikara,
Papua, Pdt. Marthen Jingga, membenarkan surat edaran bertanggal 11 Juli
2015. Surat berkop Gidi ini lantas beredar di sejumlah media sosial
pasca penyerangan jemaah salat Idul Fitri, Jumat, 17 Juli 2015. Marthen
mengaku surat itu dibuat dan dikonsep olehnya bersama Ketua Gidi Wilayah
Tolikara, Pdt. Nayus Wenda.
Rabu, 22 Juli 2015
BKLDK: Umat Islam Minoritas Kerap Menjadi Korban Intoleransi
PERISTIWA tragedi kerusuhan yang berujung pada pembakaran kios dan masjid di Tolikara, Papua saat 17 Juli 2015 bertepatan dengan 1 Syawal 1436H telah mencoreng rasa toleransi yang selama ini digadang-gadang sejumlah pihak. Gagasan kedamaian antar ummat beragama yang selama ini muncul dinilai sekedar ucapan bibir belaka.
Saat ummat Islam menjadi mayoritas, ummat Islam senantiasa diminta untuk menghormati peribadatan agama lainnya. Sehingga seringkali isu intoleran dilemparkan sejumlah pihak yang selama ini mendukung gerakan liberalisasi Islam dan sekulerisasi.
Selasa, 21 Juli 2015
Dokumen Terbaru, Bongkar Hubungan Saudi-Thatcher
Hubungan antara Margaret Thatcher dan Keluarga Kerajaan Saudi telah diungkap dalam dokumen yang baru dirilis.
Dokumen itu menunjukkan sejauh mana para menteri Inggris melobi Saudi agar menandatangani kesepakatan al-Yamamah senilai £ 43 miliar mengenai pembelian pesawat tempur Tornado dan Hawk. Sementara itu beberapa bagian mengungkapkan percakapan dalam pertemuan itu antara kedua negara.
Dokumen-dokumen dan beberapa bagian telah dirusak, dan beberapa bagian lain dirahasiakan dari publik agar tidak mengungkapkan hal-hal yang memalukan.
Kesepakatan Al-Yamamah berkaitan dengan penjualan senjata senilai puluhan miliar pound.
Salah satu dokumen mengacu pada pertemuan antara para pejabat Inggris dan Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Saudi, pada bulan September 1985. Poin kesepakatan itu bunyinya: “Pada pertemuan tersebut, Pangeran menunjukkan bahwa, khususnya dalam memandangkesediaan kami… [bagian ini dihapus] … mungkin akan ada perintah lanjutan dari Inggris sehubungan dengan pekerjaan konstruksi … ”
Dokumen itu menunjukkan sejauh mana para menteri Inggris melobi Saudi agar menandatangani kesepakatan al-Yamamah senilai £ 43 miliar mengenai pembelian pesawat tempur Tornado dan Hawk. Sementara itu beberapa bagian mengungkapkan percakapan dalam pertemuan itu antara kedua negara.
Dokumen-dokumen dan beberapa bagian telah dirusak, dan beberapa bagian lain dirahasiakan dari publik agar tidak mengungkapkan hal-hal yang memalukan.
Kesepakatan Al-Yamamah berkaitan dengan penjualan senjata senilai puluhan miliar pound.
Salah satu dokumen mengacu pada pertemuan antara para pejabat Inggris dan Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Saudi, pada bulan September 1985. Poin kesepakatan itu bunyinya: “Pada pertemuan tersebut, Pangeran menunjukkan bahwa, khususnya dalam memandangkesediaan kami… [bagian ini dihapus] … mungkin akan ada perintah lanjutan dari Inggris sehubungan dengan pekerjaan konstruksi … ”
Kapolri Tegaskan Penembakan di Tolikara Sesuai Prosedur
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa tembakan yang dilepaskan oleh aparat keamanan terhadap pelaku kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015), telah sesuai prosedur. Tindakan itu dilakukan untuk menegakkan konstitusi di mana negara menjamin kebebasan beribadah masyarakat.
"Penembakan itu dilakukan aparat kepolisian sebagai perwujudan upaya negara menjamin konstitusi itu harus ditegakkan," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Senin (20/7/2015) malam.
Polri Bertanggung Jawab atas Korban Tewas dan Luka dalam Insiden Tolikara
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, Polri bertanggung jawab atas korban dalam insiden kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Ada seorang korban tewas dan 10 orang mengalami luka-luka akibat tertembak dalam kejadian itu.
"Pokoknya yang bertanggung jawab itu aparat keamanan, polisi," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/7/2015). Badrodin enggan menjawab dengan pasti apakah korban tertembak oleh polisi yang berupaya membubarkan massa.
Kapolri: Sudah Ada Calon Tersangka Kasus Tolikara
Selasa 21 Jul 2015
Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kepolisian sudah mengumpulkan bukti untuk menetapkan tersangka kasus penyerangan terhadap warga yang salat Id di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (17/7). Namun pengumpulan alat bukti masih dilakukan
"Sudah ada (calon tersangka), tapi kita sedang mencari alat bukti untuk menguatkan itu," kata Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015) malam.
Badrodin mengatakan calon tersangka ini memiliki peran dalam kasus penyerangan tersebut. Tapi, dia enggan merinci jenis perannya dan jumlah tersangka.
Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kepolisian sudah mengumpulkan bukti untuk menetapkan tersangka kasus penyerangan terhadap warga yang salat Id di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (17/7). Namun pengumpulan alat bukti masih dilakukan
"Sudah ada (calon tersangka), tapi kita sedang mencari alat bukti untuk menguatkan itu," kata Badrodin di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015) malam.
Badrodin mengatakan calon tersangka ini memiliki peran dalam kasus penyerangan tersebut. Tapi, dia enggan merinci jenis perannya dan jumlah tersangka.
Langganan:
Postingan (Atom)