PERISTIWA tragedi kerusuhan yang berujung pada pembakaran kios dan masjid di Tolikara, Papua saat 17 Juli 2015 bertepatan dengan 1 Syawal 1436H telah mencoreng rasa toleransi yang selama ini digadang-gadang sejumlah pihak. Gagasan kedamaian antar ummat beragama yang selama ini muncul dinilai sekedar ucapan bibir belaka.
Saat ummat Islam menjadi mayoritas, ummat Islam senantiasa diminta untuk menghormati peribadatan agama lainnya. Sehingga seringkali isu intoleran dilemparkan sejumlah pihak yang selama ini mendukung gerakan liberalisasi Islam dan sekulerisasi.