Pengantar:
Istilah “Islam Nusantara” atau “Islam
Indonesia” belakangan mencuat di masyarakat. Meski bukan istilah yang
sama sekali baru, istilah tersebut cukup menuai kontroversi seiring
kontroversi tilawah al-Quran di Istana Negara dengan menggunakan langgam
Jawa beberapa waktu lalu.
Bagaimana sebetulnya kita mendudukkan
istilah tersebut menurut Islam? Apakah istilah itu sesuai atau
bertentangan dengan Islam? Apakah gagasan “Islam Nusantara” atau “Islam
Indonesia” itu penting dan maslahat untuk umat ataukah justru tidak
penting dan bahkan berbahaya? Jika memang berbahaya, di mana letak
bahayanya?
Untuk memahami secara lebih jernih
bagaimana sikap kita seharusnya dalam merespon istilah dan gagasan
“Islam Nusantara” atau “Islam Indonesia, dalam rubrik Hiwar kali
ini, Redaksi mewawancarai KH Mushtafa Ali Murtadlo dari Lajnah Khusus
Ulama (LKU) DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Berikut pandangannya.