Selasa, 07 Juli 2015

Hukum Seputar Fidyah Puasa

Tanya:

Ustadz, mohon dijelaskan tentang fidyah puasa, khususnya mengenai bentuk dan caranya. (Abu F, Purwakarta).

Jawab :

Fidyah puasa merupakan pengganti (badal) dari puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan, berupa memberi makan kepada orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 260).

Siapakah yang wajib mengeluarkan fidyah? Menurut Syeikh Mahmud Abdul Lathif ‘Uwaidhah dalam kitabnya Al Jami’ li Ahkam As Shiyam, mereka yang wajib membayar fidyah ada 3 (tiga) golongan; Pertama, orang-orang yang tak mampu berpuasa, yaitu laki-laki atau perempuan yang sudah lanjut usia, dan orang sakit yang tak dapat diharap kesembuhannya. Dalilnya firman Allah SWT :

Polling : Lebih Sedikit Orang di AS Yang Bangga Jadi Orang Amerika


rakyat ASLebih sedikit orang menganggap dirinya “sangat bangga” menjadi orang Amerika dibandingkan dengan satu dekade lalu, menurut sebuah jajak pendapat Gallup baru-baru ini.

Sementara kebanyakan orang – yakni 54 persen – menganggap diri mereka “sangat bangga” menjadi orangAmerika, angka itu turun dari puncaknya sebesar 70 persen pada tahun 2003, menurut sebuah jajak pendapat baru yang dilakukan Gallup.

Selain itu, 27 persen mengatakan mereka “sangat bangga” menjadi orang Amerika, 14 persen mengatakan bahwa mereka “cukup bangga,” 4 persen “sedikit bangga” dan 1 persen menyatakan bahwa mereka “sama sekali tidakbangga.”

Yordania Tangkap Da’i Islam Karena Posting Facebook

Eyad Qunaibi  Pihak berwenang Yordania telah menangkap seorang da’i Islam karena posting Facebook yang dianggap menghasut kebencian terhadap Kerajaan, AFP melaporkan Selasa.

Para pejabat pengadilan mengatakan Eyad Qunaibi ditahan selama 15 hari di tahanan preventif setelah sepotong posting yang berjudul “Yordania menuju tepi jurang” pada halaman Facebook-nya. Potongan tulisan itu mengkritik hubungan Amman dengan Israel, serta hal yang mem-Barat-kan masyarakat Yordania.

Qunaibi juga berbicara menentang partisipasi Yordania pada solidaritas Charlie Hebdo bulan Maret di Paris, AFP melaporkan.

AFP juga melaporkan bahwa Qunaibi lahir di Kuwait, tetapi dia meraih gelar doktor di bidang farmakologi dari University of Houston, Amerika Serikat. (albawaba.com, 16/6/2015)

Felix Siauw

1. cinta tidak sama dengan kebutaan, cinta itu penglihatan | cinta itu tidak sama dengan mabuk, cinta itu kesadaran

2. bukan cinta, tapi nafsulah yang akan menyesatkan bila dituruti | bukan cinta, tapi nafsulah yang menistakan bila tidak dikemudi

3. akan tetapi cinta, dia berwujud ketika akal yang mengambil alih jiwa | cinta itu ajeg, kalem, adem, tidak menggebu, memburu dan sia-sia

5 PERBEDAAN PRIA DAN WANITA YANG HARUS DISADARI

Pria dan wanita memiliki sejumlah perbedaan. Bukan hanya dalam aspek fisik semata, tetapi juga dalam sifat. Ketika perbedaan-perbedaan ini tidak dipahami dengan baik, bisa membuat hubungan berkeluarga menjadi rumit, bahkan sering bermasalah.

Berikut ini 5 perbedaan pria dan wanita yang harus disadari dan dipahami oleh suami istri:

1. PRIA LEBIH BANYAK DIAM, WANITA LEBIH BANYAK BICARA

Rata-rata, wanita berbicara sekitar 20 ribu kata per hari. Sedangkan pria hanya berbicara 7 ribu kata per hari. Penelitian Universitas Maryland yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience dan dirilisDailymail21 Februari 2013 menemukan, hal itu dipengaruhi oleh kadar protein FOXP2 di dalam otak. Wanita memiliki protein FOXP2 30 persen lebih banyak daripada pria.

Senin, 06 Juli 2015

LGBT Produk Negeri Sekuler

lgbt amerika
Oleh: Hana Annisa Afriliani, Penulis dan Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Kota Tangerang


PENGESAHAN legalitas pernikahan sejenis baru-baru ini di seluruh negara AS mengundang kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Sebagian besar masyarakat menolaknya, meski masih ada yang mendukungnya dengan alasan kebebasan HAM. Sebagai muslim tentu kita harus menilai segala sesuatu dari sudut pandang Islam.

Penyikapan ini jelas merupakan sesuatu yang sangat penting karena pengesahan LGBT oleh Mahkamah Agung di AS tersebut akan membawa dampak yang luar biasa bagi negara-negara di dunia. Sangat mungkin negara-negara lain akan menuntut pelegalan serupa di negaranya. “Di Filipina, para aktivis dari komunitas LGBT masih berupaya meyakinkan pemerintahnya untuk melegalkan pernikahan sejenis. Saya yakin keputusan yang dibuat AS dapat mempengaruhi kebijakan Pemerintah Filipina,” ujar salah seorang profesor di Universitas Filipina, Sylvia Estrada Claudio, yang juga mendukung pernikahan sejenis. (Sumber: Okezone.com/ 29-6-2015)