Rabu, 08 Juli 2015

Menguap, Ngantuk? Jangan Baca al-Qur'an, Berikut Alasannya

Menguap, Ngantuk? Jangan Baca al-Qur'an, Berikut Alasannya

Kita dianjurkan sesering mungkin membaca al-Quran pada bulan suci Ramadan. Namun ada hal yang perlu diperhatikan: Membaca al-Quran jangan ngantuk, ngantuk jangan baca al-Quran.

Dewan Pembina Konsultasisyariah.com, Ustadz Ammi Nur Baits, mengatakan, karena ngantuk, terkadang bisa ngelantur dan salah baca. Yang tentu saja, merusak bacaan al-Quran.
Untuk itu, ketika ngantuk datang, agar menghentikan bacaan al-Quran.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ فَاسْتَعْجَمَ الْقُرْآنُ عَلَى لِسَانِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ فَلْيَضْطَجِعْ


Apabila kalian bangun malam, sehingga bacaan al-Qurannya menjadi kacau, sampai dia tidak sadar apa yang dia baca, hendaknya dia tidur. (HR. Muslim 1872, Ibnu Majah 1434 dan yang lainnya).

Dalam hadis lain, dari A’isyah Radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِى الصَّلاَةِ فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ

Apabila kalian mengantuk ketika shalat, hendaknya dia tidur, sampai hilang kantuknya. Karena kadang ada orang yang shalat sambil ngantuk, mungkin dia hendak beristighfar, tapi mendoakan keburukan untuk dirinya. (HR. Muslim 1871, Abu Daud 1312, dan yang lainnya).

Selanjutnya ada 2 pilihan,
  1. Beristirahat sampai ngantuknya hilang. Dengan tetap komitme untuk lanjut baca jika sudah seger.
  2. Hilangkan ngantuk dengan berwudhu atau melakukan aktivitas ringan lainnya
Dan jangan lupa berdoa kepada Allah, memohon agar Allah menghilangkan rasa kantuk dalam diri anda.

Diam Jika Menguap

Jika Anda menguap, jangan nekat membaca al-Quran. Karena suara anda akan terdengar aneh. Yang seharusnya anda lakukan adalah menghentikan bacaan al-Quran dan menutup mulut. Agar setan tidak masuk.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit (mengucapkan “yarhamukallah”). Sedangkan menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya. Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari 6223)


Allahu a’lam. (Ustadz Ammi Nur Baits/Konsultasisyariah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar