Oleh: Asmara Dewo, Kemauan yang Lurus
SALAH satu “penyakit”sopir angkutan kota adalah ugal-ugalan. Sebagai penumpang tentunya kita geram melihat sopir seperti itu. Kalau ditegur, dengan enteng si sopir menjawab: “kejar setoran”.
Kejar setoran, tapi mempertaruhkan nyawa oranglain, ini sama saja dengan pembodohan. Untung di sopir, ruginya ke penumpang. Memangnya penumpang itu barang apa?
Kalau “boleh” diumpamakan sopir ugal-ugalan adalah calon pembunuh bagi penumpang, pengendara lain, orang-orang di tepi jalan, dan dirinya sendiri. Sudah terlalu banyak korban yang meninggal akibat sopir bermental pembunuh itu.