KITA hidup di dunia ini tidaklah seorang diri. Melainkan ada makhluk lain yang berada di sekitar kita. Dan, tak dapat dipungkiri bahwasanya kita membutuhkan orang lain. Begitu pun dengan mereka yang membutuhkan kita. Karena kita, manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup seorang diri.
Hanya saja, terkadang kita hanya memikirkan kepentingan diri sendiri daripada memikirkan orang lain. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyendiri di tempat yang suci selama berbulan-bulan adalah salah satu pilihan yang utama bagi kebanyakan orang. Padahal, Rasulullah SAW pun tidaklah sering melakukan itu. Melainkan, beliau lebih berperan aktif untuk membantu kebutuhan orang lain, saudara seiman dan seagamanya yang memang lebih membutuhkan pertolongan.
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, bahwa aku berjalan bersama seorang muslim untuk memenuhi kebutuhannya, itu lebih aku sukai daripada i’tikaf di masjid selama sebulan,” (Hasan, lihat Shahiihul Jaami’ (no. 176).
Bahkan, Allah SWT juga lebih menyukai seseorang yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Bukan orang-orang yang mendekatkan diri kepadaNya, sedangkan ia melupakan orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat di antara mereka (untuk sesamanya),” (Hasan, lihat Shahiihul Jami’ (no. 176).
Jadi, jangan biarkan diri kita menjadi makhluk egois, yakni yang selalu mementingkan diri sendiri daripada orang lain, yang tidak peduli atas kesusahan yang dialami orang lain. Dan alangkah buruknya seseorang yang ingin mendapatkan belas kasihan atau pertolongan orang lain, sedangkan ia sendiri tak mau menolong padahal ia mampu, baik lahir maupun batin.
Sumber: Islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar