1. ada yang kehausan lalu meminta agar saudaranya mau membantunya | dia
lalu menyodorkan gelas pada saudaranya untuk diisi air untuknya
2. namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya | juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya
3. air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta | saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak
4. ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya | namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang
5. dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya | dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah
6. sekali lagi dia memohon pada saudaranya, airmatanya mulai menetes | namun linangan airmata pun tak menolong, air tetap tak dituang
7. tak tahan lagi, kecewa mengubah harap jadi marah, ia naik pitam | ia maki, ia cela saudaranya, "pelit, kikir, bakhil" deras dari lisannya
8. namun tetap tak ada air yang tertuang padanya | saudaranya hanya diam saja menerima amarahnya
9. usai melepas semua murka, saudaranya berkata lembut padanya | "bagaimana aku mengisi gelas yang sudah penuh dengan air yang kotor?"
10. begitulah cerminan kita tatkala kita meminta dan berdoa pada Allah | kita meminta, mau dipenuhi, namun tak menyiapkan gelasnya
11. Allah pasti mengabulkan doa kita, hanya kita sering tak siap | agar apa yang kita pinta mampu kita terima, kita tak memantaskan diri
12. simak sabda Nabi saw, | "sungguh jika engkau tinggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan mengganti yang lebih baik" (HR Ahmad)
13. kita meminta pada Allah, kita berharap Allah kabulkan doa | namun kita enggan tinggalkan yang lama, bagaimana diganti yang baru?
14. berdoa ingin terkabul, namum maksiat tetap jalan | ibarat meminta air, namun gelas dipenuhi air kotor
15. buang dulu air kotornya, bersihkan gelasnya, lalu meminta | tinggalkan dulu maksiatnya, Allah pasti ganti yang lebih baik :)
16. setiap perubahan itu punya risiko, termasuk berubah lebih taat | tapi ketahuilah, tidak berubah taat, itu yang paling berisiko.
2. namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya | juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya
3. air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta | saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak
4. ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya | namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang
5. dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya | dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah
6. sekali lagi dia memohon pada saudaranya, airmatanya mulai menetes | namun linangan airmata pun tak menolong, air tetap tak dituang
7. tak tahan lagi, kecewa mengubah harap jadi marah, ia naik pitam | ia maki, ia cela saudaranya, "pelit, kikir, bakhil" deras dari lisannya
8. namun tetap tak ada air yang tertuang padanya | saudaranya hanya diam saja menerima amarahnya
9. usai melepas semua murka, saudaranya berkata lembut padanya | "bagaimana aku mengisi gelas yang sudah penuh dengan air yang kotor?"
10. begitulah cerminan kita tatkala kita meminta dan berdoa pada Allah | kita meminta, mau dipenuhi, namun tak menyiapkan gelasnya
11. Allah pasti mengabulkan doa kita, hanya kita sering tak siap | agar apa yang kita pinta mampu kita terima, kita tak memantaskan diri
12. simak sabda Nabi saw, | "sungguh jika engkau tinggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan mengganti yang lebih baik" (HR Ahmad)
13. kita meminta pada Allah, kita berharap Allah kabulkan doa | namun kita enggan tinggalkan yang lama, bagaimana diganti yang baru?
14. berdoa ingin terkabul, namum maksiat tetap jalan | ibarat meminta air, namun gelas dipenuhi air kotor
15. buang dulu air kotornya, bersihkan gelasnya, lalu meminta | tinggalkan dulu maksiatnya, Allah pasti ganti yang lebih baik :)
16. setiap perubahan itu punya risiko, termasuk berubah lebih taat | tapi ketahuilah, tidak berubah taat, itu yang paling berisiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar