“Masalah Papua ini sangat rentan dijadikan sarana oleh pihak asing untuk mengeluarkan Papua dari Indonesia, termasuk insiden Tolikara ini,” katanya saat menghadiri acara konferensi pers Komite Umat untuk Tolikara (Komat) di Jakarta, Kamis, (23/7).
Sabtu, 25 Juli 2015
Wakil Ketua MPR Pertanyakan Banyak Bendera Zionis Berkibar di Tolikara
“Masalah Papua ini sangat rentan dijadikan sarana oleh pihak asing untuk mengeluarkan Papua dari Indonesia, termasuk insiden Tolikara ini,” katanya saat menghadiri acara konferensi pers Komite Umat untuk Tolikara (Komat) di Jakarta, Kamis, (23/7).
Jumat, 24 Juli 2015
22 Juni, Seputar Piagam Jakarta: Soekarno Berkhianat & Bohong, Hatta Berdusta!
Tetapi, setelah itu kenyataan berbicara lain. Tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan hari gembira bagi bangsa Indonesia karena diproklamirkannya kemerdekaan, namun sehari setelah proklamasi, 18 agustus 1945, adalah hari kelam bagi Umat Islam Indonesia. Pada hari itu kesepakatan antara umat Islam dengan kelompok nasionalis dan Non-Muslim dikhianati.
Tujuh kata yang menjamin penegakan syariat Islam di Indonesia dihapus. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berganti menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Sehari Pasca Proklamasi, Umat Islam Dikhianati
Jika ingin negeri ini selamat, mari kembalikan Indonesia pada dasar Islam! Jangan lagi mau dikhianati…
Umat Islam di negeri ini tak akan pernah lupa, betapa politik kaum sekular begitu khianat dengan menelikung kesepakatan luhur (gentlement agreement), Piagam Jakarta. Sehari pasca kemerdekaan, lobi-lobi politik kelompok sekular dan Kristen berhasil menghapuskan sebuah tonggak sejarah bagi penegakan syariat Islam di negeri ini.
Psikolog Internasional Prof Malik Badri: Homoseksual bukan Bawaan Lahir
Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor bekerja sama dengan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dan The Center of Gender Studies (CGS) menggelar studium generale dengan tema “Homoseksual dan Gender dalam Perspektif Islam dan Psikologi, Selasa (29/5/2012).
INSISTS – Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor bekerja sama dengan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dan The Center of Gender Studies (CGS) menggelar studium generale dengan tema “Homoseksual dan Gender dalam Perspektif Islam dan Psikologi”, Selasa (29/5/2012).
Acara yang diselenggarakan di Gedung Program Doktor Pendidikan Islam UIKA ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Prof Dr Malik Badri, seorang pakar psikologi Islam dari Sudan, dan Dr Hamid Fahmy Zarkasyi, pakar pemikiran Islam yang berbasis di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor. Selain kedua pembicara, hadir juga Direktur Eksekutif INSISTS, Adnin Armas, yang bertindak sebagai moderator.
Pertalite Mulai Dijual, Ini Harga Satu Liternya
Dugaan saya tidak jauh meleset. postingan saya di wall facebook 5 hari yang lalu, saya bermaksud memperingati masyarakat akan motif politik dibalik kasus kerusuhan di Tolikara, Papua 17/07/15.
Terbukti hari ini, hanya berselang waktu satu minggu setelah kasus di Tolikara, Papua itu terjadi, produk BBM terbaru dari Pertamina, pertalite, mulai dijual hari ini (24/7). Berdasar pantauan di lapangan tadi malam (23/7) hingga pukul 23.00, pertalite sudah siap dijual di SPBU milik Pertamina di Surabaya.
Misalnya di SPBU Jalan dr Soetomo dan Jemursari, Surabaya.
Di SPBU Jl dr Soetomo, terlihat sejumlah
petugas memasang stiker bertulisan pertalite di papan informasi di atas
dispenser. Tulisan itu menggantikan penanda-penanda sebelumnya yang
bertulisan premium.
Di bagian harga, sudah di-setting harga jual bensin berwarna hijau tersebut dengan banderol Rp 8.400 per liter.
Kamis, 23 Juli 2015
Dengan Berlinang Air Mata, Imam Besar Katolik Ini Nyatakan Akhlak Muslim Lebih Mulia daripada Pemeluk Kristen
Dunia maya kembali dibuat takjub oleh beredarnya di Youtube pernyataan kekaguman terhadap keagungan Islam. Rasa takjub akan kebesaran Rahmaan dan Rahiim Allah subhanahu wata’ala itu diucapkan oleh seorang Imam Besar Katolik Ortodok Rusia, Dimitriv Smirnov.
Berikut pernyataan Dimitriv dalam video Youtube-nya yang tersebar secara viral melalui Whatsapp pada Kamis (9/10/2014), seperti dilansir arrahmah.com, Sabtu (11/10).
Dimitriv Smirnov yang berbicara di hadapan ratusan jemaatnya, seperti dikutip The World Buletin News-Rusia, mengatakan bahwa masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam.
“Kalian lihat…ketika Umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota dipadati jutaan umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.
Langganan:
Postingan (Atom)