Peristiwa teror kelompok Kristen dengan melakukan pelemparan batu hingga pembakaran Masjid Baitul Muttaqin, sejumlah kios dan rumah di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua pada Jumat (17/7) pagi berlangsung begitu cepat.
Kejadian tersebut tentu membuat umat Islam geram. Pasalnya, tuduhan intoleran yang selama ini disematkan pada umat Islam, justru fakta di lapangan yang terjadi sebaliknya. Umat Islam di Karubaga, Tolikara, Papua, dizalimi, dilarang, bahkan diserang saat melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri.
Namun demikian, kaum Muslimin di berbagai belahan bumi Nusantara kini bisa mengambil hikmahnya. Di antaranya, peristiwa tersebut membuka mata, bahwa ada saudara Muslim kita yang tinggal terpencil di tengah pegunungan Papua. Aksi penyerangan saat hari raya Idul Fitri mengingatkan pada kerusuhan Ambon-Poso yang terjadi pada 2000-an silam, sehingga menarik simpati dan jalinan ukhuwah umat Islam lainnya di Nusantara.