Rabu, 08 Juli 2015

Militer AS akan Kurangi 40.000 Serdadu di 2017

Rabu 21 Ramadhan 1436 / 8 Juli 2015 11:44



tentara amerika irak

MILITER Amerika Serikat akan mengurangi jumlah pasukan mereka sebanyak 40.000 serdadu dalam dua tahun mendatang.

Menurut BBC, rencana yang amat mungkin diumumkan secara resmi pada akhir pekan ini, akan menurunkan jumlah personel militer AS menjadi 450.000 prajurit pada akhir 2017. Jumlah itu merupakan yang terendah sejak 1940, setahun sebelum AS memasuki Perang Dunia II ketika AS memiliki sekitar 270.000 prajurit aktif.

Kamu Anti-Arab atau Anti-Islam?

lelaki arab   
Oleh: @Jonru

SAYA heran sama orang yang antiArab. Alasannya apa?

Kalau alasannya, “Kita harus cinta dan menjaga budaya asli Indonesia,” berarti kita juga harus antiAmerika, antiKorea, antiIndia, antiAustralia, antiChina, dan sebagainya.

Kalau alasannya, “Arab menjajah Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama,” maka sungguh lucu! Karena justru orang-orang Eropa yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.

Hukum Demonstrasi dan Hadits Keluarnya Kaum Muslim dalam Dua Shaf

Pertanyan:

Kepada Moadh Seif Elmi

Syaikhuna al-fadhil, assalamu ‘alaikum… Apakah hadits keluarnya kaum Muslim dalam dua barisan dimana pada kepala masing-masing barisan adalah Umar dan Hamzah adalah hadits dha’if, terima kasih?

Kepada Andalusi Maqdisi Andalus

Assalamu ‘alaikum, syaikhuna al-fadhil.

Dalam jawab soal Anda tentang demonstrasi, Anda berdalil dengan hadits “Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mahran al-Ashbahani (w. 430 H) dalam kitabnya Hilyatu al-Awliyâ’ wa Thabaqât al-Ashfiyâ’ dari Ibn Abbas, ia berkata: aku bertanya kepada Umar ra.:

KISAH JILBAB HATI

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah....

Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam...
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga airnya kelihatan, melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

TENGGELAMNYA KAPAL PESIAR

Cerita inspirasi yang sangat menyentuh

https://lh3.googleusercontent.com/-W_vcKrIjhXQ/VZvE5MltChI/AAAAAAAAKVQ/TfdF_jwAIns/w506-h313/tenggelamnya%2Bkapal%2Bpesiar.jpg

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Selasa, 07 Juli 2015

Gus Hamid: Peradaban Islam Lahir dengan Ilmu


Selasa 20 Ramadhan 1436 / 7 Juli 2015 13:50
gus hamid fahmi    
ISLAM itu menghasilkan pohon peradaban. Dengan peradaban Islam, dapat menghidupi orang India, Persia, Spanyol, Mesir, dan seluruh dunia. Dengan peradaban ilmu Islam, mereka menjadi hidup. Maka Kitab suci yang menghasilkan banyak kajian ilmiah dan disiplin ilmu hanyalah Al Qur’an. Sebut saja seperti ilmu fiqih, kalam, tafsir, hadits, falsafah, tasawuf dan sebagainya.

“Bagi orang Islam, ilmu itu seperti makanan. Tapi bagi kaum Kristen, ilmu itu adalah ancaman bagi gereja, karena Bibel tidak bisa mengakomodir perkembangan sains,” kata Ketua Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi alias Gus Hamid dalam tausyiahnya di Jakarta, Ahad (5/7/2015).